Follow Me Here

Kabel Utp

Minggu, 29 Januari 2012

Ujung A
1.   Putih Orange
2.   Orange
3.   Putih Hijau
4.   Biru
5.   Putih Biru
6.   Hijau
7.   Putih Coklat
8.   Coklat
Ujung B
1.   Putih Orange
2.   Orange
3.   Putih Hijau
4.   Biru
5.   Putih Biru
6.   Hijau
7.   Putih Coklat
8.   Coklat

Berikut ini adalah urutan pengabelan Cross :
Ujung A
1.   Putih Orange
2.   Orange
3.   Putih Hijau
4.   Biru
5.   Putih Biru
6.   Hijau
7.   Putih Coklat
8.   Coklat
Ujung B
1.   Putih Hijau
2.   Hijau
3.   Putih Orange
4.   Biru
5.   Putih Biru
6.   Orange
7.   Putih Coklat
8.   Coklat





















Setting sharing file pada windows 7 ultimate edition
Buka Control Panel, pilih Network and Internet dan lanjutkan dengan klik Network anda Sharing Center.
Klik Change Advanced Sharing Setting dan rubah semua setting agar mengijinkan komputer lain bisa mengakses komputer windows 7 ini. Kalau perlu, jangan gunakan pilihan password protection sharing agar orang yang mengakses komputer anda tidak perlu lagi mengakses menggunakan password (Demi keamanan data-data anda, jangan pernah gunakan pilihan ini pada jaringan publik seperti hotspot di kafe, mall atau wilayah publik yang lain).
Setelah itu, klik Save Changes.
Lanjutkan dengan membuat folder yang akan di share dengan komputer lain.
Buka windows explorer dan buat folder baru. Klik kanan folder tersebut dan pilih properties.
 Klik tab Sharing diikuti dengan klik tombol Share.
Pada menu drop down, tambahkan user yang diizinkan untuk mengakses folder (Pada contoh kali ini kami menggunakan Evryone, yang intinya semua orang bisa akses tanpa melalui autenstikasi dan password).
Tambahkan tingkat perizinan pada user Everyone, apakah hanya bisa membaca saja atau bisa juga menambahkan file (menulis).
Terakhir, klik share dan di ikuti dengan klik tombol Done.
file dapat dilihat di my computer > network
Sekarang kembali ke komputer yang ber-OS windows 7. Buka windows explorer, klik network pada bagian kiri paling bawah, kemudian pilih komputer yang terinstall windows 7. Disitu anda akan melihat sebuah folder yang telah di share. Coba akses dan ambil beberapa file pada foler tersebut. Jika anda tadi memberikan akses read-write pada Allow network users to change my files, maka anda bisa mencopy, menambah maupun menghapus file pada folder share tersebut.
Jika anda mengizinkan orang lain untuk menulis atau menghapus file pada folder tersebut, beri tanda pada bagian Allow network users to change my files.
Terakhir kali, klik tombol OK.
Pembuktian hasil setting folder sharing
Coba anda akses folder windows 7 melalui windows XP. Caranya, buka Control Panel, Network Connection, My Network Places. Cari dan klik dua kali nama komputer dari windows 7. Klik folder sharing dan coba anda ambil data dari sana. Jika anda mengizinkan akses read-write, coba anda lakukan penulisan. Bisa dengan cara membuat folder baru atau mencoba mencopy file dari komputer XP ke folder tersebut.
Setting sharing file pada windows xp professional
Buka windows explorer dan buat folder baru yang akan digunakan untuk sharing file.
Klik kanan folder tersebut dan pilih properties.
Klik tab Sharing dan beri tanda check pada bagian Share this folder on the network


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Belajar CSS, bagaimana CSS dapat merubah tampilan website

Oct 09 2007
Ditulis oleh Dhimas Ronggobramantyo
Kategori: CSS (Cascading Stylesheet)
Dibaca 52299 kali
Bayangkan jika anda memiliki website dengan 100 halaman. Bayangkan apabila anda ingin mengganti jenis huruf dari tiap website. Hal tersebut tentu saja sangat membuang waktu, tetapi jika anda menggunakan CSS untuk mendesain tampilan web, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah.
Pertama-tama kita kenalan dulu dengan CSS. CSS merupakan kependekan dari Cascading Style Sheet yang memungkinkan kita untuk mendesain (style) tampilan dokumen (terutama HTML) dengan memisahkan isi dari dokumen HTML dengan kode untuk menampilkannya (CSS). Jika kita memiliki banyak file HTML, kita hanya perlu satu file CSS, sehingga ketika kita mengganti jenis huruf pada file CSS maka semua file HTML yang berhubungan pada file CSS tersebut akan berubah. CSS distandarisasi oleh W3C (World Wide Web Consortium). CSS dapat dipasang pada dikumen HTML yang telah jadi.

Memasang CSS

Ada 3 cara untuk memasang CSS pada dokumen HTML yaitu: External Style Sheet (file CSS berbeda dari file HTML), Internal Style Sheet (Kode CSS dipasang di dalam tag head HTML) dan Inline Style Sheet (Kode CSS langsung dipasang di tag HTML, tidak direkomendasikan). Saya sarankan anda menggunakan cara External Style Sheet karena lebih mudah dalam mengelolanya. Disini saya akan menerangkan dasar-dasar CSS. Langsung saja kita coba kode berikut ini:
Tanpa CSS:
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
</head>
<body>
<h1><font face="Verdana">Belajar CSS</font></h1>
</body>
</html>
Jika kita menggunakan Internal CSS, maka kodenya akan menjadi:
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
<style type="text/css">
h1 { font-family: verdana; }
</style>
</head>
<body>
<h1>Belajar CSS</h1>
</body>
</html>
Jika kita menggunakan teknik external CSS, maka kita perlu membuat file css, misal buat file dan simpan dengan nama style.css dan isikan kode berikut:
h1 { font-family: verdana; }
Sekarang untuk kode HTML tulislah kode berikut ini dan simpan dengan nama coba.html:
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
</head>
<body>
<h1>Belajar CSS</h1>
</body>
</html>
Didalam HTML kita perlu memanggil file CSS dengan menggunakan tag <link> yang diletakkan diantara tag <head>. Pada contoh CSS selanjutnya kita menggunakan teknik external CSS, jadi gunakan saja file style.css dan coba.html anda hanya perlu mengubah isinya. Untuk file HTML anda gunakan coba.html dan ubah isinya pada bagian <body> saja bagian yang didalam <head> tidak usah diapa-apakan.
Apapun yang terjadi, berusahalah untuk selalu menggunakan External CSS dengan memisahkan file CSS dengan file HTML nya
CSS terdiri dari dua bagian utama yaitu: selector, dalam hal ini H1 dan deklarasi yang berada diantara kurung kurawal {font-family: verdana}. Didalam deklarasi juga terbagi menjadi dua bagian yaitu property dalam hal ini font-family dan value dalam hal ini verdana. Dalam contoh diatas hanya mengubah sebuah tag yaitu tag <h1> menjadi teks dimana jenis hurufnya menjadi verdana. Kita dapat mengkombinasikan berbagai macam style menjadi satu. Kita akan segera mempelajarinya.
Sekarang kita coba mengkombinasikan banyak style. Cobalah kode CSS berikut ini dan simpan dengan nama style.css:
.title { 
    font-size: 13px;
    color: #6095d0; 
    font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
    font-weight:bold; 
}
.thank {
    font-size: 11px; 
    color: #000000; 
    font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif;
}p { 
    font-size: 12px; 
    color: #000000; 
    font-family: verdana; 
}
Sekarang tulis kode HTML ini dan simpan dengan nama coba.html:
<html>
<head>
<title>Belajar CSS</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
</head>
<body>
<font class="title">Halo dunia</font>
<p>Saya mau belajar CSS, ini kode CSS saya yang pertama</p>
<font class="thank">Terimakasih</font>
</body>
</html>
Hasil:
Contoh Penggunaan CSS
Untuk memanggil CSS dalam tag HTML kita perlu menggunakan atribut class untuk memanggil CSS selector (dalam contoh diatas selectornya title dan thank). Dengan demikian apabila semua halaman anda memanggil class title, dan jika anda ingin mengganti font untuk semua halaman anda cukup mengubah selector CSSnya saja. Bagaimana anda sudah paham kegunaan CSS.
CSS memiliki ratusan properties dan values, tentu saja saya tidak akan menerangkan semuanya, saya hanya akan menerangkan yang penting-penting saja.
Tidak semua browser dapat menampilkan jenis huruf yang kita spesifikasikan didalam CSS. Untuk itu kita perlu mendeklarasikan lebih dari satu jenis huruf agar browser mengenal jenis huruf yang digunakan. Anda dapat menggunakan property font-family, yang mirip dengan tag <font>. Sebagai contoh anda ingin menampilkan dari keluarga huruf Serif dan hurufnya Times yaitu Times New Roman. Anda dapat menuliskannya dari yang paling spesifik sampai yang umum, sehingga jika browser tidak mengenal fontnya, maka browser akan otomatis melihat font yang umum. Untuk lebih jelasnya lihat bkode berikut:
<h1 style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif">Serif 
font</h1>
Jika anda ingin menampilkan jenis huruf sans-serif gunakan kode berikut:
body {Arial, Verdana, Geneva, Helvetica, sans-serif}
Jika ingin menggunakan jenis huruf serif, gunakan kode berikut:
body {Times New Roman, Times, Georgia, serif}
Untuk jenis huruf untuk kode program dapat anda gunakan kode berikut:
body {Courier New, Courier, monospace}

Scrollbar

Dengan menggunakan CSS anda juga dapat mengubah warna pada scrollbar yang terdapat dikanan browser. CSS memiliki 8 properties untuk mengubah warna pada scrollbar yaitu: scrollbar-arrow-color, scrollbar-basecolor, scrollbar-face-color, scrollbar-shadow-color, scrollbar-darkshadow-color, scrollbar-3dlight-color, scrollbar-highlight-color dan scrollbartrack-color. Properties-properties ini mengatur warna untuk setiap bagian dari scrollbar.
Property CSS untuk Scrollbar
Coba kode berikut ini:
body {
scrollbar-face-color: #ffffff; 
scrollbar-highlight-color: #8b98b7; 
scrollbar-shadow-color: #8b98b7; 
scrollbar-3dlight-color: #8b98b7; 
scrollbar-arrow-color: #8b98b7; 
scrollbar-track-color: #ffffff; 
scrollbar-darkshadow-color: #8b98b7; 
scrollbar-base-color: #ffffff;
}

Link

Salah satu hal yang menarik dalam CSS anda dapat mengubah warna pada setiap link, menghilangkan garis bawah pada link sehingga jika anda bosan dengan link yang berwarna biru tua terang dengan garis bawah anda dapat mengubahnya.
Coba kode CSS berikut:
a.link1:link {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #C87C28; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: none;
}
a.link1:visited {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #CC6600; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: none;
}
a.link1:hover {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #C87C28; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: underline
}
a.link1:active {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #C87C28; 
font-family: Times New Roman; 
text-decoration: none;
}
a.link2:link {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #663300; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: underline;
}
a.link2:visited {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #800000; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: none;
}
a.link2:hover {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #ff6600; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: underline overline;
}
a.link2:active {
font-weight: bold; 
font-size: 12px; 
color: #ff6600; 
font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; 
text-decoration: underline;
}
Sekarang untuk kode HTML nya cobalah seperti ini:
Kunjungi <a href="http://www.dhimasronggobramantyo.com" 
class="link1">dhimasronggobramantyo.com</a> atau 
<a href="http://www.google.com" class="link2">google.com </a>
Maka akan menghasilkan:
Pada umumnya warna link untuk halaman web yang telah dikunjungi berbeda dengan yang belum dikunjungi. CSS dapat membedakannya dengan yang disebut pseudo-class ':link', ':hover', ':active' dan ':visited' untuk membedakannya:
  • :link pseudo-class merupakan link yang belum dikunjungi.
  • :visited pseudo-class merupakan link yang telah dikunjungi.
  • :hover pseudo-class applies merupakan link apabila pointer mouse melewati sebuah link.
Itulah semua dasar CSS, semakin dalam anda mempelajari CSS maka anda akan menemukan hal-hal menarik lainnya. Selamat mencoba.
4 Browser utama Internet Explorer, Firefox, Safari dan Opera memiliki cara sendiri dalam merepresentasikan CSS. Karena itu pastikan tampilan CSS website anda terlihat sama disemua browser tersebut. Bahkan antara IE 5, 6 dan 7 sudah berbeda-beda. Jadi tantangan bagi anda adalah membuat halaman website anda tampak sama disemua browser tanpa terkecuali.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Analogi Jaringan Internet

Pada dasarnya, coba analogikan sebuah host sebagai sebuah rumah. Lalu anggap saja sebuah jaringan LAN sebagai sebuah jalan kecil atau gang. Rumah berada di gang sempit yang terhubung pada jalan protokol. Beberapa jalan protokol terhubung ke sebuah jalan propinsi. Itulah WAN, secara simpel, dimana setiap host terhubung secara hirarikal satu sama lain dalam suatu kota, meskipun tidak saling mengenal secara langsung.
Setiap polisi di pertigaan, perempatan, persimpangan, dll dapat dijadikan analogi atas sebuah router, sang pengatur lalu lintas. Sebaiknya kita tidak perlu memikirkan U-turn (bhs indonesianya apa?), karena saya belum menemukan padanan yang tepat. Ah entahlah, ada ide?
Suatu ketika, Robby (misalnya) yang tinggal di Jl. Anu no 31 Timbuktu, Mali, Afrika Barat ingin memberikan sesuatu pada Denny yang tinggal di Jl. Itu no 53 Lima, Peru, Amerika Selatan. Yang harus dilakukan Robby pertama kali adalah memeriksa tabel nama dan alamat orang sekomplek. Tidak menemukan alamat Denny di daftar ARP orang sekompleks, maka dia menuju default gateway (portal utama) yang mengarah ke luar gang atau kompleks. Saat melewati portal, bertanya pada polisi atau satpam, Robby mendapati bahwa dia (satpam) pun merasa tidak pernah tahu ada Denny di sekitar jalan itu, sehingga Robby diarahkan untuk menuju jalan raya. Sesampainya di jalan raya, Robby pun mendapati bahwa polisi di jalan raya tidak tahu ke mana harus pergi ke kota Lima, Peru, maka Robby pun lagi-lagi diarahkan menuju ujung jalan ke jalan yang lebih besar, yang ternyata merupakan jalan protokol.
Perlu kita ketahui, semua satpam dan polisi (atau router) di seluruh dunia memiliki tabiat yang sama, yaitu jika tidak mengenal atau mengetahui alamat yang dimaksud, maka mereka akan mengarahkan sang penanya untuk pergi ke ujung jalan dan ke jalan yang lebih besar. Dalam jaringan komputer, hal ini dikenal dengan istilah default gateway. Jika router tidak tahu di mana sebuah alamat IP berada, maka dia akan mengarahkan paket ke arah default gateway, atau alamat IP 0.0.0.0/0.
Begitulah seterusnya, sampai pada akhirnya dia sampai di suatu persimpangan yang sangat besar, yang polisinya tahu ke mana harus mencari alamat Denny. Polisi tersebut mengarahkan Robby menuju suatu jalan, yang ternyata mengarah ke Amerika Selatan. Di Amerika Selatan, Robby diarahkan oleh polisi setempat untuk menuju Peru. Begitu seterusnya hingga Robby menemukan rumah Denny. Simpel kan, seperti layaknya Pak Pos saat mengantarkan surat.
Untuk kembali ke rumahnya di Timbuktu, Robby harus mengulangi lagi langkah demi langkah seperti awal, terutama karena polisi di Lima tidak tahu harus ke mana untuk pergi ke Timbuktu :)
Jaringan itu sendiri luas, membentang di permukaan bumi. Tentunya tipe jalan yang ada sangat beragam. Ibarat jalan darat, laut, dan udara, ada banyak media yang digunakan dalam transmisi data. Sebut saja kabel tembaga, serat optik, microwave, radio, dll. Seperti halnya di dunia nyata ada jalan macet (bandwidth penuh), jalan memutar (multi-hop), jalan bypass (one-hop), sampai jalan tertentu untuk daerah sulit dijangkau (remote-site).
Untuk itu diperlukan polisi yang lebih mumpuni dalam mengatur lalu lintas. Polisi itu harus mampu berbahasa global, tidak ketinggalan teknologi, dan tidak mudah stres :p . Ya, routernya harus memahami protokol (aturan) routing global (biasanya BGP) dan mampu menangani traffic yang dikenakan padanya.
Untuk ke rumah Denny di Peru, Robby dari Timbuktu memiliki beberapa pilihan. Dia bisa lewat Aljazair, Perancis, New York, Texas, Panama, untuk ke Peru. Atau bisa lewat Mesir, Arab, India, Singapura, Hawai, Texas, Panama, lalu Peru. Terserah. Katakanlah karena memang Robby termasuk kaya :D, dia memiliki sangat banyak pilihan. Rumahnya memiliki landasan pesawat dengan jet pribadi, jalan bawah tanah yang langsung terhubung ke jalur-cepat-bebas-hambatan, jalur kereta bawah tanah dengan shinkansen-nya, transporter satelit, pokoknya lengkap (kaya jee…). Semuanya milik pribadi, alias dedicated line, tak lagi fakir bandwidth dalam gang sempit dan jalan berbatu.
Beginilah jaringan komputer (dan jaringan internet) dibuat, untuk mempersatukan :)
Mengapa negara yang dilewati Robby tidak berurutan? Misalnya dari India ke Singapura, lalu ke Hawai. Padahal ada Bangladesh, Thailand, Malaysia, dan... Indonesia! Tentu saja karena jalur yang dilewati memang melompat-lompat. Karenanya, perjalanan dari 1 router ke router lain disebut sebagai hop (lompatan).
Pembagian wilayah (topologi) dalam jaringan internet memang sedikit berbeda dengan pembagian teritori di bumi yang berdasarkan negara. Contohnya Indonesia, walaupun berdiri sama tinggi dengan negara yang lain secara de jure, namun faktanya jaringan internet kita sangat bergantung pada infrastruktur "jalan" milik negara lain, di antaranya Singapura, Malaysia, Australia, Amerika, Cina, serta beberapa negara di Eropa. Untuk dapat menuju internet global, semua host di Indonesia harus melewati negara-negara tersebut. Dapat dibayangkan jika salah satu dari sekian "jalan penghubung" yang hanya sedikit itu terputus, maka bencana bagi dunia internet kita.
19Oct/11
VRF-lite adalah fitur yang memungkinkan sebuah perangkat jaringan untuk dapat mendukung 2 atau lebih VPN, di mana VPN-VPN tersebut menggunakan IP yang saling tumpang tindih. VRF-lite menggunakan interface untuk membedakan rute/routing pada VPN yang berbeda dan membuat tabel forwarding virtual dengan mengasosiasikan satu atau lebih interface L3 di setiap VRF.
Selain bisa menggunakan interface/port fisik (misalnya Ethernet), VRF juga bisa diasosiasikan dengan interface virtual/logical, misalnya Loopback. Namun perlu diingat bahwa 1 interface hanya bisa diasosiasikan dengan 1 VRF, walaupun 1 VRF bisa diasosiasikan dengan banyak interface.
http://www.jaringankomputer.net/files/vrf.jpg
VRF-Lite
Menggunakan VRF-lite, beberapa jaringan -dalam hal ini VPN- dapat berbagi dengan hanya menggunakan 1 CE, dan hanya dibutuhkan 1 jalur fisik untuk terhubung ke PE. CE yang digunakan tersebut dapat menjalankan banyak tabel VRF yang terpisah untuk tiap VPN dan mengirimkan paket ke setiap VPN berdasarkan routing table masing-masing. Dengan demikian, VRF-lite bisa digunakan sebagai perpanjangan tangan PE untuk menjangkau jaringan VPN di bawahnya dengan lebih jauh lagi.
Sebagai standar yang terbuka, VRF-Lite pada dasarnya bisa diaplikasikan di semua perangkat yang mendukung. Namun, kali ini penulis hanya akan membahas konfigurasi di perangkat jaringan Cisco, dengan perintah yang kurang lebih mirip dengan perangkat bermerk lain. Sebagai bahan, digunakan perangkat jaringan berupa L3 Switch Cisco ME-3400 dengan IOS ME340x-METROIPACCESSK9-M 12.2(58).
Konfigurasi dapat dilakukan baik melalui console ataupun secara remote melalui telnet atau SSH. Untuk remote configuration, pastikan saja koneksi dapat tetap berjalan selama proses berlangsung.
Langkah pertama, nyalakan fitur IP Routing. Secara default, fitur routing di L3 Switch Cisco masih tidak aktif sehingga harus diaktifkan secara manual
Switch(config)#ip routing
Kedua, silakan buat VRF yang diperlukan, lengkap dengan RD (route distinguisher)
Switch(config)#ip vrf anu
Switch(config-vrf)#rd 65000:10
Ketiga, asosiasikan VRF tersebut dengan interface yang mengarah ke VPN yang bersangkutan
Switch(config)#interface vlan 330
Switch(config-if)#description Gateway VPN ANU
Switch(config-if)#ip vrf forward
Switch(config-if)#ip vrf forwarding anu
Switch(config-if)#ip address 10.11.12.13 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown
SELESAI..!!!
Untuk memverifikasi, gunakan perintah show ip vrf dan ping vrf.
Switch#sh ip vrf
Name                             Default RD          Interfaces
anu                              65000:10            Vl330
Switch#ping vrf anu 10.11.12.120
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.11.12.120, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 1/2/9 ms
Kini, gateway atau next-hop IP bagi customer (VPN) bukan lagi IP PE, melainkan cukup IP CE.
Bagaimana, mudah kan!
18Aug/09
Sharing internet tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Berbagi-pakai koneksi internet yang ada jamak sekali dilakukan, terutama untuk menghemat pengeluaran atas biaya sambungan. Tidak peduli itu sambungan internet broadband via kabel (speedy, fastnet, im2), jaringan 3G GSM atau CDMA (telkomsel, indosat, xl, smart, mobile 8, telkom, esia), atau jaringan broadband wireless rumahan atau yang sering disebut RT-RW Net, semua bisa di-share. Apapun koneksinya, pasti bisa di-share.
Ada banyak metode untuk membagi koneksi internet ini, dari yang praktis sampai ribet, dari yang gratis sampai yang mahal. Semuanya memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri, sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kemampuan.
Salah satu cara termudah dan termurah adalah menggunakan Internet Connection Sharing atau ICS yang disertakan dalam sistem operasi Microsoft Windows XP. ICS sangat mudah praktis diterapkan untuk jaringan rumahan yang kecil hingga menengah. Tidak diperlukan kemampuan khusus di sini, cukup dengan memahami beberapa poin penting, langsung online :D
Sebelum memulai, lakukan persiapan sebagai berikut :
  1. Pastikan semua komputer yang akan berbagi-pakai koneksi telah terhubung satu sama lain tanpa masalah.
    Pada dasarnya, membagi internet sama artinya dengan membagi koneksi yang ada dengan sejumlah komputer yang berada dalam 1 jaringan yang sama.
  2. Tentukan komputer/notebook mana yang akan dijadikan router.
    Router adalah komputer yang difungsikan sebagai default gateway oleh komputer lainnya di jaringan lokal (baca Analogi Jaringan Internet).
  3. Pastikan komputer tersebut (kita sebut saja gateway) memiliki lebih dari 1 port/interface jaringan (Wifi, Ethernet/LAN Card, USB Modem, dll), di mana salah satunya terhubung dengan internet yang akan di-share, dan port lain terhubung dengan jaringan lokal.Contoh skenario :
    • USB Modem terhubung internet, Ethernet atau Wifi terhubung lokal
    • Ethernet/LAN Card terhubung internet, Wifi terhubung lokal
    • LAN Card 1 terhubung internet, LAN Card 2 terhubung lokal
  4. Pastikan gateway telah terhubung dengan internet. :D
Internet Connection Sharing
Internet Connection Sharing
Persiapan selesai, kini tinggal aktifkan ICS pada komputer gateway tersebut, yang akan digunakan sebagai router.
  1. Di komputer gateway, masuk ke Network Connections. Klik Start - Control Panel - Network Connections
  2. Klik kanan koneksi internet yang ingin di-share, pilih Properties
  3. Pada jendela yang muncul, pilih tab Advanced
  4. Centang Allow other network users to connect through this computer's Internet connection
  5. Pada dropdown-menu Home networking connection, pilih salah satu koneksi yang menghubungkan komputer gateway tersebut dengan jaringan lokal (LAN)
  6. Terakhir, klik OK.
Internet Connection Sharing
Internet Connection Sharing
ICS sudah diaktifkan, kini tinggal melakukan konfigurasi di komputer lain pada jaringan tersebut (client).
Tak perlu ribet, cukup setting saja semua client dengan IP antara 192.168.0.2 hingga 192.168.0.254 (jangan ada yang sama), subnet mask 255.255.255.0, dan default gateway 192.168.0.1.
Selesai :D
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam ICS
·         Untuk dapat mengaktifkan ICS, Anda harus login sebagai Administrator atau yang setara
·         Saat mengaktifkan ICS, maka adapter/interface/port yang terhubung dengan jaringan lokal akan secara otomatis menggunakan IP 192.168.0.1 sehingga mau tidak mau, semua komputer dalam jaringan lokal harus menggunakan IP 192.168.0.x
·         Jangan pernah mengaktifkan ICS jika ada komputer di jaringan lokal yang berfungsi sebagai domain controller, DNS server, DHCP server, atau NAT server. Juga jangan aktifkan ICS di lebih dari 1 komputer pada jaringan yang sama
·         Komputer client tidak akan dapat mengakses internet jika komputer gateway terhubung pada sebuah VPN (Virtual Private Network)
GRE (Generic Routing Encapsulation) atau IP tunneling (IP encapsulation) adalah teknik enkapsulasi packet IP di dalam packet IP. Lebih mudahnya, dengan GRE kita bisa menciptakan "terowongan" sebagai jalur data khusus untuk meneruskan sebuah packet melalui jaringan komputer, baik itu jaringan komputer pribadi ataupun publik. Jadi, walaupun "terowongan" tadi melewati banyak hop, namun oleh packet ybs dianggap sebagai 1 hop saja, yaitu pintu masuk tunnel dan pintu keluar tunnel.
Lebih lanjut mengenai GRE ini bisa diperoleh dari RFC 1701.
Mari kita coba dengan contoh topologi sebagai berikut :
Contoh Tunneling
Contoh Tunneling
Berdasarkan gambar di atas, Router Anyer di Banten terhubung dengan Router Panarukan di Jawa Timur melalui internet.
  • IP Router Anyer : 10.10.10.1
  • IP Router Panarukan : 192.168.0.1
Sebelum mulai membuat tunnel, pastikan bahwa Router Anyer benar-benar terhubung dengan Router Panarukan.
Anyer#ping 192.168.0.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.0.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 8/28/56 ms
Panarukan#ping 10.10.10.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.10.10.1, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 8/20/48 ms
Setelah semua siap, mari kita mulai konfigurasi dengan memasukkan parameter di Router Anyer terlebih dahulu.
Anyer(config)#int tunnel 0
Anyer(config-if)#tunnel source 10.10.10.1
Anyer(config-if)#tunnel destination 192.168.0.1
Anyer(config-if)#tunnel mode gre ip
Anyer(config-if)#ip addr 100.100.100.1 255.255.255.252
Anyer(config-if)#no shut
Berikutnya konfigurasi di Router Panarukan
Panarukan(config)#int tunnel 0
Panarukan(config-if)#tunnel source 192.168.0.1
Panarukan(config-if)#tunnel destination 10.10.10.1
Panarukan(config-if)#tunnel mode gre ip
Panarukan(config-if)#ip address 100.100.100.2 255.255.255.252
Panarukan(config-if)#no shut
Parameter sudah lengkap, kini mari kita lakukan tes dari Router Anyer, ping ke tunnel sisi Panarukan
Anyer#ping 100.100.100.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 100.100.100.2, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 28/46/80 ms
Anyer#traceroute 100.100.100.2
Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 100.100.100.2
1 100.100.100.2 20 msec 28 msec *
Voila, sukses. Kini dari Anyer ke Panarukan, dengan jalur yang sama, diringkas menjadi hanya 1 hop menggunakan GRE IP Tunneling.
Lalu bagaimana cara menggunakan "terowongan" ini? Gampang saja, alirkan semua paket dari Anyer yang menuju network Panarukan agar melewati terowongan ini, begitu pula sebaliknya. Misalnya, jaringan komputer di internal Panarukan memakai IP 200.200.200.0/24 dan jaringan komputer di internal Anyer memakai IP 50.50.50.0/24, maka :
Anyer(config)#ip route 200.200.200.0 255.255.255.0 100.100.100.2
Panarukan(config)#ip route 50.50.50.0 255.255.255.0 100.100.100.1
Gampang kan!‚Ñ¢
serial hyperterminal
konfigurasi serial di hyperterminal
ROMMON adalah program kecil multifungsi yang diletakkan pada bootloader perangkat jaringan Cisco, misalnya switch atau router. Selain sering digunakan dalam proses password recovery, juga banyak digunakan sebagai solusi untuk mengatasi masalah di sistem operasi atau firmware (IOS) perangkat.
Dalam kondisi normal, mode ROMMON dapat dimasuki secara mudah dengan menahan tombol Ctrl dan Break secara bersamaan selama beberapa detik, sesaat setelah router atau switch Cisco dinyalakan. Namun, pada kenyataan selalu banyak hal yang mungkin terjadi di lapangan, misalnya tombol Break tak berfungsi, keyboard laptop/notebook yang digunakan tidak memiliki tombol Break, atau bahkan ada command "no password-recovery" di configuration. Lalu bagaimana cara masuk ROMMON jika sudah begini?
Sedikitnya ada 2 cara yang diketahui penulis, yaitu:
CARA PERTAMA, LEPASKAN FLASH MEMORY
  1. Matikan perangkat (router atau switch) yang diperlukan
  2. Lepas kepingan Flash Memory dari perangkat
  3. Nyalakan seperti biasa
  4. Router atau switch Cisco tersebut akan error karena tidak menemukan Flash Memory, sehingga masuk ke mode ROMMON
  5. Pasang kembali kepingan Flash Memory, lalu selesaikan konfigurasi di ROMMON
Cara di atas hanya dapat dilakukan jika Flash Memory perangkat ybs dapat dilepaskan dengan mudah. Bagaimana dengan perangkat yang Flash Memory-nya diletakkan dalam perangkat, atau bahkan terpatri pada mainboard router atau switch?
Tenang, banyak jalan menuju ROMA....eh ROMMON :D
CARA KEDUA, GANTI BAUD RATE:
  1. Ganti setting BAUD RATE pada koneksi serial dari PC/laptop ke perangkat router/switch dari 9600 ke 1200
  2. Nyalakan router/switch seperti biasa
  3. Sesaat setelah perangkat dinyalakan, SEGERA tahan tombol SPACE selama 10-15 detik di laptop/notebook yang digunakan
  4. Tanpa mematikan router/switch ybs, ganti lagi BAUD RATE serial kembali ke 9600
  5. Tekan ENTER
  6. Lanjutkan dengan konfigurasi ROMMON yang diperlukan
Secara pribadi, penulis paling sering menggunakan cara kedua karena lebih mudah. Semoga artikel ini bisa membantu, terutama bagi sesama pengguna Apple Macbook atau Macbook Pro yang tidak ada tombol Break pada keyboardnya :P
Kabel Console, atau Rollover Cable
Kabel Console, atau Rollover Cable
Cisco umumnya membekali perangkat jaringannya dengan kemampuan untuk di-manage (manageable). Secara default, konfigurasi untuk semua perangkat jaringan Cisco dapat dilakukan dari komputer melalui port console (console port), menggunakan kabel rollover atau kadang juga disebut sebagai kabel console.
Namun seringkali kita harus melakukan setting atau meng-configure Cisco Router dan Catalyst yang lokasinya tidak berdekatan dengan komputer kita, atau tidak ada komputer di dekat perangkat tersebut, sehingga setting melalui console tidak memungkinkan.
Dalam hal ini, mau tidak mau kita akan dihadapkan pada pilihan untuk melakukan setting/configure melalui telnet. Hal ini berarti, siapapun bisa masuk selama ybs tahu IP perangkat tersebut. Untuk mengamankannya, kita tambahkan otentikasi sederhana dengan username dan password.

Untuk melakukannya, pertama-tama pastikan dulu device tersebut memiliki IP yang dapat diakses oleh komputer Anda. Untuk router pastinya sudah memiliki IP address, namun tidak demikian halnya dengan catalyst, karena catalyst sudah dapat berfungsi tanpa IP address. Jika memang catalyst-nya belum memiliki IP address, tinggal tambahkan saja IP address di VLAN default-nya.
Catalyst2960#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Catalyst2960(config)#int vlan 1
Catalyst2960(config-if)#ip address 192.168.0.128 255.255.255.0
Kini kita tambahkan username dan password untuk nama user "jaringan" dan nama user "komputer".
Catalyst2960#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Catalyst2960(config)#username jaringan password j4r1ng4n
Catalyst2960(config)#username komputer password k0mput3r
Langkah terakhir, tinggal set saja port telnetnya, perintah sama untuk Cisco Router dan Catalyst. Pertama kita cek dulu jumlah line telnet (vty) yang di-support oleh perangkat kita.
Catalyst2960#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Catalyst2960(config)#line vty ?
<0-15> First Line number
Diketahui, ternyata tersedia 16 line (line 0 hingga line 15) pada contoh Catalyst2960 di atas. Selanjutnya terserah Anda, berapa jumlah line yang akan di-assign menggunakan username dan password. Penentuan jumlah line ini juga berpengaruh pada jumlah user maksimum yang dapat masuk melalui telnet secara bersamaan dalam 1 waktu. Berikutnya, contoh command untuk meng-assign 16 line tersebut.
Catalyst2960#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Catalyst2960(config)#line vty 0 15
Catalyst2960(config-line)#login local
Selesai. Mudah bukan :)



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
 

Team Kakashi (Naruto, Sasuke dan Sakura)